Tgl 29 Januari s/d 3 Februari 2009, teman dan kerabat gue Mario Blanco mengundang ke Bali untuk silaturahmi dan hunting bareng.
Dari Jakarta teman gue Bogi dan Yani pacarnya ingin ikut juga....weeee seru, ada teman dijalan. Sementara Ronald teman gue dari Samarinda yang rencana ketemu gue di Jakarta, jadinya pindah ketemuan di Bali...hehehehe....mantep.
Schedule dan realisasi yg terjadi selama 5 hari tersebut :
Day 1 :
Sampai di Bali siang hari tgl 29 Januari 2009, langkah pertama ya, jalan-jalan diseputaran Legian Kuta sampai sore, sebelum ke Ubud tempat pemberhentian.
Gue nginap di Museum Blanco, Sementara Bogi, Yani dan Ronald tinggal di penginapan di seputaran Ubud.
Malam harinya mampir lagi ke Denpasar, jalan-jalan sekalian jemput Ronald yg datang dari Samarinda dengan pesawat malam.Day 2 :
1. Pagi hari, hunting ke pasar Tradisional di Ubud.
2. Prewed Bogi dan Yani pakai baju adat Bali, siang s/d selesai.
"Motret di pasar tradisional Ubud"
burning dan dodging di PS
Flash SB 800 Nikon "on" terhadap nenek penjual sayur ini
Penjual yg unik bergaya "kuncir ABG" hehehehe
Terong dkk.....Flash SB 800 Nikon "on"
Menghitung jumlah jeruk.....walah kapan siapnya kalau sebanyak itu...hehehehe
Flash SB 800 Nikon "on"
Pedagang Ayam Jago....dan calon pembelinya....lagi test nyali tuh
Sekeranjang babi tertidur pulas
"Walah....sendal gue penuh lumpur, sampe kena celana gue lagi....buset deh" ucap gue rada kesal karena kotor.
"hehehehe...grok-grok... emangnya enak motret dipasar"....kata porky pig, sambil tertawa kearah gue. Sial tuh babi, bisa aja nyela gue.
Ahhhhh sudah ah....mendingan pulang.
"Motret di Museum Blanco Ubud"
Gue sedang review ke Bogi dan Yani tentang masa depan mereka, kami terawang ke dalam LCD kamera gue, didalam situ, terlihat Bogi dan Yani hidup bahagia sampai anak cucu.....hehehehe
(foto by Mario)
Mario Blanco, setelah memberi sekapur sirih tentang pose gaya Bali ke Bogi dan Yani....
Pintu Indah pada museum Blanco, memang menyimpan pesona
Tangganya didalam museum utama juga sangat artistik dan keren
pakai flash Nikon SB 800 dan flash Tronic S1900 "strobist"
Gerbang depan yang artistik, menghiasi area museum.....
Dalam perjalanan ke sawah bertingkat di Ubud, mampir sebentar ke salah satu lumbung padi warga desa.
Pada tempat yg sama dibuat versi IR
Indahnya sawah bertingkat di Ubud, dipermanis dgn properti budaya Bali...
melepas dahaga......hmmmmmm nikmatnya Day 3 :
1. Pagi hari, prewed Bogi dan Yani ke pintu air di “Tukad Unda”.
2. Hiden Beach dekat Bali Clif di Jimbaran, motret prewed Bogi dan Yani, Serta model Bali favorite gue, Felicia & Fortunia Blanco….hihihihi
"Motret di Tukad Unda"
Lokasi yg populer itu.......asik.....sejuk dan adem
kiri ke kanan : Ketut, Mario Blanco dan gue....test gear
(foto by Ronald)
kiri ke kanan : Ronald, Mario Blanco dan gue....pemotretan (foto by Ketut)
Bogi yg seorang fotografer, sambil jadi model, masih menyempatkan diri memotret Yani
(lihat paling atas?)
Begini nih...kalau prewednya fotografer...hehehehehe (lihat pojok kanan atas?)
...hehehehehe...
Kata Mario berbisik kegue "Nicko....kok terjadi "penampakan tuyul" di LCD gue, atau apa ya ???"
Balas gue ke dia "Sama Mario...gue juga ada...hehehehe "biar foto yg bicara"....hehehehe
Asikkkk....mesranya
Masih di sekitar pintu air tersebut (versi IR)
Masih di sekitar Tukad Unda (versi IR) "Motret di Hidden Beach"
tekstur dinding batu yg artistik....ckckckckck....i love Bali
Happy Blanco Family dari kiri ke kanan : Fortunia, Felicia, Mario, Wimas dan Antonio Jr.
Felicia, anak (putri) pertama Mario.
Aktifitas Felicia disamping sekolah, dia pemain sinetron remaja di Bali TV.
Nice pose.....
Keep Moving....
Very Cute....
Sexy...
Smile Felicia.....
Hot & Beauty...
So Sweet...
Model Bali Favorite Gue nih...heheheheYang dibawah ini juga iiihh
Fortunia (adik Felicia) yang hobby digital imaging ini, disamping sekolah dia juga ikut bermain dalam sinetron yg di peranin Felicia sang kakak....simanis, yg pemalu dan pintar ini...siapa sangka bisa jadi model?
tuh kan...manis...hehehehe...rambutnya panjang ya....
pasang strobist dengan filter warna...biar lebih glamour
masih suka tersenyum malu iihhh
Prok-prok-prok....tepuk tangan ah...sudah berani melihat kamera nih
Day 4 :
1. Siang ini ke Felicia & Fortunia Blanco, Shooting sinetron remaja “Adi & Ayu 2” Bali TV di Desa Serangan, tempat konservasi penyu.
2. Selanjutnya ketemuan dengan Fabio dkk fotografer dari Bali, ngobrol dan motret Surfing di seputar Desa Serangan tsb.
3. Malamnya main ke Kuta dan Denpasar beli oleh-oleh
"Motret Adi & Ayu di Serangan"
Gue pikir karena gue dateng, Felicia dan Alief...kesenangan dan lari kearah gue dengan kencang....ingin cepat bertemu ?
ehhh...hehehehehe...nggak tahunya lagi shooting di kejar penjahat dalam suatu skenario...
walah GR gue...hehehehe
Tuh lagi diarahkan gaya....
Suasana terik juga ya....bukan cuma mereka yg berteduh....gue saja motretnya dibawah pohon yg teduh........fuihhh panas oiii
Felicia Blanco gue buat versi IR dan edit Tonal
Gue suruh pose dengan lawan mainnya Alief
Ayu (Felicia Blanco) sedang menunggu Adi (Alief Agi)
Ayu (Felicia Blanco) & Adi (Alief Agi)
"Motret beach sport di Serangan"
Tak lama lagi tanah kosong ini akan berdiri hotel dan resort
Dengan modal lensa Nikon 18-200mm gue nekad motret surfing.....momentnya dapet tapi...itu hasil crop ketat....jadi gambar pecah deh...idealnya pakai lensa 400mm fix...dasyat
Atau kita naik perahu kedekat mereka (sayang tidak ada perahu yg bisa disewa disitu)
inilah kami "fotografer patah semangat", karena nggak bawa lensa tele diatas 400mm untuk motret surfing….hehehehe
Gue baju coklat (Jkt), Ronald baju putih (Samarinda), dan dari Bali Fabio baju abu, Surya baju merah dan Nicky belakang gue.Bisanya ya motret temennya Fabio yg akan meluncur dgn surfing ketengah...hehehehe
Atau disuruh pose aja didekat kita....nasib deh nggak ada lensa 400mm fix atau perahu untuk ketengah
Lumayan juga motret surfer junior....mainnya dipinggir pantai saja tuh dia
Atau cuma bisa motret anjing berantem dengan lensa yg tidak cukup panjang untuk menangkap aksi surfer ditengah laut.....hehehehehe
Day 5 :
1. Pagi motret Mario Blanco, master lukis kita.
2. Sore motret burung bangau di Ubud
3. Malam ke Hardrock Café di Kuta, diajak Mario dan sekalian ngeliput Mario Blanco yg menjadi salah satu “10 most popular people in Bali” penghargaan diberikan oleh Hardrock FM.
"Motret burung Bangau di Ubud"
“Kemana ya bangau-bangaunya ?….katanya di setiap sudut desa ini setiap jam 5 sore selalu ramai oleh bangau liar” ucap gue kebingungan nyari burung bangau diatas sana ?.....hehehehehe (foto oleh Ketut)
Satu yg unik di salah satu desa di Ubud ini, setiap sore sekitar jam 5 keatas, sejak dahulu, seluruh sudut desa selalu di kunjungi oleh burung bangau yg berjumlah ratusan. Dengan lensa 105 mm fix Nikon, gue sudah puas atas jangkauannya.
Mereka ada dimana saja, di jalan, di pagar dan dipohon-pohon yg rendah maupun yg tinggi…asikkkkk….nggak perlu beli lensa 400 mm fix…hihihihi "Motret Mario Blanco"
"Like Father Like Son'. Pepatah yang rupanya berlaku juga bagi Mario Blanco. Nama Mario Blanco memang tidak bisa dilepaskan dari sosok Don Antonio Blanco sebagai maestro seni lukis dunia terakhir yang hidup di abad 20 beraliran Expresionis Romantisme.
Sebagai anak kedua (anak laki-laki satu-satunya dari 4 saudara) maestro seni lukis tersebut, ia merasa bangga, meski dalam karya seni, ia sama sekali tidak mau namanya dikaitkan dengan ketenaran sang ayah yang memiliki talenta pelukis kondang dengan obyek-obyek wanita telanjang itu.
Kehidupan Mario memang tidak bisa dilepaskan dari seni lukis dan seni rupa. Keseharian Mario bergelut dengan kanvas dan kuas di tempat tinggalnya the Blanco Renaissance Museum di Ubud Bali.
Pada umur tujuh tahun, ia sudah mampu mengejutkan dunia seni dengan menggelar pameran tunggal. Meskipun demikian, ia menolak jika dikatakan mendompleng nama besar ayahnya.nb : Pakai Flash S1900 Tronic (2 unit) dan Flash SB 800 Nikon
Tangga indah yg unik, berada dalam museum utama, sebenarnya lokasi ini, dilarang memotret, karena kebetulan gue “fotografer official"nya Mario ya bisa deh.
Pas bongkar gudang Museum ternyata ada lampu studio 1 unit...hehehehe luamayan untuk terangin tangga.
Siap melukis di studio yg berada disamping museum utama
Dulunya Studio ini merupakan tempat Antonio Blanco melukis, saat ini dipakai Mario sebagai area melukisnya
Sebagai Pengelola utama Museum Blanco, Mario juga secara otomatis menjadi Kurator karya Papanya Don Antonio Blanco
Bersama penerima penghargaan “10 most popular people in Bali” lainnya Mario dan istri tercintanya Wimas sehabis acara penerimaan penghargaan di Hardrock Café Kuta Bali Mario Blanco Master Lukis dari Cumpuan Ubud Bali, berpose dgn salah satu lukisannya
www.blancobali.com
gue lagi aksi, difoto oleh Ketut
gue dan Mario lagi review hasil jepretan, dicandid oleh Ronald
Day 6 :
- pagi jam 9.30 gue pulang ke Jakarta dengan hati senang bareng bogi, yani dan ronald....
- see you Bali...tx to bro Mario Blanco & family atas undangannya.......
- tx to bro Bogi dan Yani (calon manten)
- tx to Fabio dkk dan Ketut from Bali, serta Ronald from Samarinda
- gear yg gw bawa saat itu :
kamera : Nikon D40 dan Nikon D40x IR
lensa : Sigma 10-20mm, Nikon 18-200mm, Nikon 105mm, Nikon 18-55mm kit
flash : Nikon SB 800, Flash Tronic S1900 (2 unit) untuk strobist
lainnya : Vertical grip 3thparty for Nikon D40, Tas kamera computekker, lightstand hero (2 unit), tripod excell ufo 260, reflektor tronic 80cm 2 in 1, payung putih (2unit), flash sofbox, angleview finder, tas laptop, MacBook 2.0ghz 13 inci macintosh warna silver & sofware adobe photoshop.
EPISODE BERIKUTNYA yg lebih seru, klik ini....