Rabu, 22 Oktober 2008

(TRAVEL) temanku Mario Blanco, master lukis dari ubud - Bali yg gemar fotografi



Pada tgl 18 s/d 21 Oktober 2008 ketika gue berlibur ke Bali, mendatangi Museum Renaissance Blanco menjadi salah satu agenda kunjungan.  Setelah sebelumnya ketika di Jakarta, Mario dan gue saling kontak mengatur scedule untuk ketemu, disamping itu Mario memesan tripod, wireless trigger dll untuk peralatan fotografinya ke gue huahuahuahua.


"Like Father Like Son'. Pepatah yang rupanya berlaku juga bagi Mario Blanco.  Nama Mario Blanco memang tidak bisa dilepaskan dari sosok Don Antonio Blanco sebagai maestro seni lukis dunia terakhir yang hidup di abad 20 beraliran Expresionis Romantisme.

Sebagai anak kedua (anak laki-laki satu-satunya dari 4 saudara) maestro seni lukis tersebut, ia merasa bangga, meski dalam karya seni, ia sama sekali tidak mau namanya dikaitkan dengan ketenaran sang ayah yang memiliki talenta pelukis kondang dengan obyek-obyek wanita telanjang itu.

Kehidupan Mario memang tidak bisa dilepaskan dari seni lukis dan seni rupa. Keseharian Mario bergelut dengan kanvas dan kuas di tempat tinggalnya the Blanco Renaissance Museum di Ubud Bali.

Pada umur tujuh tahun, ia sudah mampu mengejutkan dunia seni dengan menggelar pameran tunggal.  Meskipun demikian, ia menolak jika dikatakan mendompleng nama besar ayahnya.

www.marioblancobali.com/press-release/press-release11.html


Gerbang depan (foto pojok kanan bawah) dan (foto kiri & atas)  sign”  dikiri-kanan gerbang depan ini the Blanco Renaissance Museum, Ubud Bali


Pintu Masuk (front office), didalam ini tamu membeli tiket Rp 30.000,- untuk turis domestik dan Rp 50.000 untuk turis mancanegara, dan begitu masuk kita akan disuguhi 'wellcome drink', serta lantunan musik opera Spanyol ala Cabreras
Karena kebetulan Mario seorang teman, dia menolak gue ketika mau beli tiket, "ayooo....masuk saja nicko" katanya ramah dan bersahabat, malah sempat Mario berpose bergaya “wellcome aboard”  atas "request" gue, hihihi...biasanya karyawan Mario yg menungguin pintu masuk.


Setelah front office terlihat para pengrajin ukirnya Mario, yg membantu maintenace ukiran atau membuat ukiran baru berdasarkan permintaan Mario sebagai Pelukis dan Pengelola utama Blanco Renaissance Museum.


Selanjutnya gerbang artistic menuju lingkungan utama.


Lingkungan utama yg pertama ditemui, studio lukis Antonio Blanco dan Mario Blanco, pada terasnya keindahan yg "dipermanis" dengan koleksi pada Bird Park....disamping burung yg sempat gue foto, ada juga merak dan jalak bali dll…..ckckckck
Hal menarik lainnya, di Blanco Renaissance Museum telah menjadi "konservator"  Jalak Bali yg termasuk berhasil didunia, karena tangan dingin Mario Blanco dibantu karyawannya yg dapat "menernakin" rata-rata 40 ekor pertahunnya..... hmmmm


Terlihat Habib (1thn) anak bungsu gue, senang sekali......

Malah abangnya Khalil (5thn) sedikit menghindar karena takut...huahuahua...beraninya dia cuma motret



Gue sekeluarga disuguhin “wellcome drink” dan nasi bungkus ayam dewata...hmmmm


Nasi yg gurih, enak dan pedas yg pas, berisikan sate tusuk ayam bumbu, ada potongan telur serta ayam betutu khas Bali.  Serta sejenis ‘oseng’ buncis di tumis juga sambal hati ayam
….ssssss….Maknyus sekali rasanya.



Disamping itu gue dan Mario diskusi hasil foto dan gear masing-masing.


Makan Bareng sambil ngobrol lukisan dan fotografi.


Sehabis makan diskusi lukisan, koleksi foto dan alat-alat lain yg mendukung lukisan & fotografi.


Felicia, anak (putri) pertama Mario ikut nimbrung gabung dgn anak gue Khalil, sekalian menunjukkan koleksi foto nya di HP dan laptop.
Aktifitas Felicia disamping sekolah, dia pemain sinetron remaja di Bali TV.

the Blanco Renaissance Museum, salah satu yg unik juga adalah logo museum yang terbuat dari marmer hijau Italia setinggi 15 meter yang terletak didepan tangga masuk museum. Ide pembuatan logo itu berawal dari melipat gandakan tanda tangan Don Antonio Blanco yang tertulis dengan tinta basah secara vertikal.  Atas dasar keunikan tersebut, pada tanggal 9 Maret 2003 lalu, Museum Rekor Indonesia (MURI), telah memberikan penghargaan kepada Museum Renaissance Blanco untuk kategori "pembuat replika tanda tangan terbesar dan tertinggi (15 meter) di Indonesia".


Pintu utama yg sangat indah di Museum Renaissance Blanco, sering dipakai motret oleh fotografer.


Mario berpose dgn foto papanya Don Antonio Blanco yg diakui dunia dan sebagai salah satu maestro seni lukis dunia terakhir yang masih hidup di abad 20 beraliran Expresionis Romantisme.  Sehingga pada tahun 1992 ia mendapat gelar "Don", dan pengakuan sebagai asset seni lukis Spanyol dari Raja Spanyol Juan Carlos.  Penghargaan yang diberikan kepadanya dan membuatnya sejajar dengan Salvador Dali dan Pablo Picasso.



foto : repro dari www.blancobali.com

Antonio Blanco (papa Mario) seorang pelukis berdarah Spanyol kelahiran Manila Philipina 15 Sept 1927, yang menghabiskan sebagian besar masa remajanya di New York dan Hawaii, dasar itu pria kelahiran Filipina ini berhak mendapat kewarganegaraan USA. Di sinilah pada tahun 1950 ia menyelesaikan studinya di Universitas New York jurusan Seni Rupa. 

Pada tahun 1952 Antonio Blanco membaca buku karangan penulis Spanyol Miguel Covarrubias yang berjudul "Bali the Paradise Island" yang membuat Blanco muda terobsesi dgn Bali.

Sehingga ia nekat datang ke Bali, kehilangan
dompet beserta semua uang dollar di kapal.... ludes, ambles....akhirnya "nyetreet" di Ubud.  Dengan kemurahan hati Raja Ubud, ia boleh tinggal hidup di Ubud, tapi mengabdi pada raja menjadi pelukis kerajaan.  Sampai akhirnya Raja Ubud memberikan hadiah tanah sebagai tempat tinggal Antonio dan akhirnya dibangun museum blanco.

Kemaestroannya, tidak hanya pada lukisannya, kepiawaiannya membentuk frame (bingkai) dan ornamen lain dalam menghias lukisan sangat jenius dan kreatif.


Blanco merupakan pelukis "mahal & berkwalitas dunia" pada masanya, dia juga teman pelukis Basuki Abdullah, Lee Man Fong, presiden Sukarno dan keluarga, Adam Malik, presiden Suharto, raja Kamboja Norodom Sihanouk hingga Mick Jagger dan Michael Jackson.   Ada beberapa lukisannya menggambarkan Michael Jackson sebagai tanda kekagumannya pada The King of Pop dan beberapa diberikan langsung kepada Jacko.


Di Bali ini ia kemudian bertemu belahan jiwanya, seorang penari Bali yang juga menjadi sebagian besar objek lukisnya, "Ni Ronji".  Pernikahan mereka dikaruniai 4 orang anak  (1 putra & 3 putri).

Dan di akhir hayatnya, Antonio Mario Blanco adalah seorang warganegara Indonesia dengan tempat tinggal di Ubud - Bali.


www.blancobali.co.id



Mario sedang menjelaskan ke gue latar belakang lukisan yg dibuat papanya, ruangan ini tidak boleh memotret, namun anak gue Khalil umur (5 thn) nggak paham, pas motret ini langsung gue larang secara lembut, huahuahua
Diruang ini karya lukis, bingkai, perpaduan warna dalam ruang ini, tata letak, desain tangga dan seluruh isi ruang dibuat atas dasar seni yg patut di ancungi jempol

…..master deh


lantai 3 museum utama, di top-roof dapat melihat keindahan ubud.


Foto gue sekeluarga didepan museum, minta tolong Mario yg jepret


bersama Mario Blanco.....


Salah satu ruang keluarga disamping studio, banyak terpajang foto mereka sekeluarga


Tempat Antonio Blanco melukis, saat ini dipakai Mario sebagai tempat melukisnya

Terdapat banyak repro lukisan di sebut ”Lithographs” untuk koleksi atau kenangan yg dapat dibeli termasuk bingkai, ditanda tangani oleh Don Antonio Blanco, harga berkisar US$ 800 s/d US$  6.000,- untuk yg asli dikoleksi di Museum Blanco sebagian besar.


Karya Lukis Antonio Blanco dibuat dalam bentuk "art-card" (foto foreground) Rp 25.000,- an ditandatangi oleh Mario Blanco.


Di sebelah kiri komposisi foto Studio ini, pada sudut kiri, terdapat ruang kerja lainnya Antonio Blanco


Mario Blanco gue foto dengan mengunakan available light...ruang studio ini...window lightnya keren....cahaya atas atap, arah kanan....bergaya rembrant light.



Mario Blanco melukis, difoto dengan mengunakan flash SB gue dengan wireless dan dipasang ditripod (sebagian pesanan yg dibeli dari gue).


Khalil (5 thn) ikut juga motret om Mario melukis


Baru motret sebentar, Khalil minta ikut melukis....hualaaah


Om Mario berbaik hati, mau melayani Khalil yg pengen melukis


Huahuaua...mudahan-mudahan Khalil menular kemampuan melukis Blanco.


Ruang Pajang lukisan Mario Blanco


sumber : www.blancobali.com

Lukisan Ni Ronji Dancing, salah satu lukisan favorite gue,  model lukis ini "Ni Ronji" menjadi model tetap Don Antonio Blanco, yg akhirnya menjadi istrinya sang pelukis legenda tsb.


Ni Ronji (mama Mario) seorang legenda penari Bali yang juga menjadi sebagian besar objek lukisnya Don Antonio Blanco (papa Mario), pada masa kininya.

Suasana di suatu pojok di museum Blanco, Ni Ronji akan bersembahyang



Ni Ronji sedang mempersiapnya ritual sembahyang


Sembahyang Ni Ronji khusuk dan hening.......


Sudut lain Museum Blanco.....artistik disetiap penjuru Museum Blanco.  Karya Seni di sini bukan hanya lukisan dan bingkai made in Blanco saja, tapi juga arsitektur, desain taman, hingga tata letak ruang dan pemilihan bahan baku, semua ide dasar dari Don Blanco.


Mario bergaya dgn gearnya, sisi lain kegemaran Mario Blanco (disamping melukis sebagai seni utama)


Kata Mario ke gue "Nicko...ini gaya umum fotografer (foto kiri), nah kalau ini (foto kanan) gaya orang Bali motret", hauhauhauhau



Mario, Komang dan gue......berawal dari Komang "murmergus owner" beli Paket lampu studio dengan gue, disitu lah gue kenalan dengan Mario Blanco yg saat itu sedang bersama Komang (mereka berteman dekat).


Akhir kunjungan gerbang ini yg terakhir di potret.....
tidak terasa sudah 7 jam lebih, gue berada dirumah/museum Blanco. dari Jam 11.00 s/d sore menjelang malam waktu WITA.
"Sambutan yg hangat dan bersahabat dari Mario sekeluarga, berkesan bagi gue dan istri.....hmmmm very nice"
Syukur bagi gue yg "fans berat" karya-karya lukis Don Antonio Blanco sejak masa kuliah dulu, yg disambut dgn rasa kekerabatan dari keluarganya....
Tx to bro Mario Blanco.....



nb : foto tidak olah digital, di PS hanya bw, color balance dan burning pada sisi sudut pada beberapa foto.....
untuk foto IR museum...baru di oldig dikit gatenya gue terangin karena backlight, foto Mario & Khalil melukis di edit buat frame dan tone, foto Ni Ronji sembayang, di PS edit 2 tone, juga foto gerbang terakhir edit di channel mixer agar daun kuning.....
........klik pada foto untuk zoom




Sabtu, 11 Oktober 2008

(NEWS) Pembukaan BLITZ (Foto Studio) "murmergus owner" di bekasi timur

Ela... (Sheila Pinem) buyer lampu studio dan juga teman gue, 2 thn lalu dia mengkoleksi "paket trio macan 100w" dan beberapa bulan lalu menambah "paket best value 250w" dari gue.
Kemarin (10/10/08) Ela mengundang  selamatan pembukaan studionya, menurutnya setelah acara buka ini, dia akan mengundang kita2 fotografer untuk tester studionya (tgl masih diatur) untuk selanjutnya bisnis berjalan....amien
Wuiiihhh seru, 11/10/08 jam 12.30 acara kecil-kecilan tsb diadakan,
bertempat :

BLITZ Digital Photo Studio
perum Taman raflesia Ruko no. 30
Bekasi Timur (021-8212897)

Gue dateng bareng Khalil (5th) anak sulung gue, bawa kamera Khalil Nikon D40 kit, pikir gue disamping mendoakan, mensupport moral ke Ela, gue juga meliput acara tsb


www.mitraphotography.com
mengucapkan
"semoga sukses"
to
Ela dkk

Ela dan teamnya


NEW TKP (tempat kejadian pemotretan baru)
bikin betah : ada AC 2bh, Paket Trio macan (100w 3 titik), Paket Best Value 250w (2 titik), BG lengkap, Ruangan lega....hmmmm asik.


BLITZ Digital Photo Studio (ruko abu-abu lantai 01), perum Taman raflesia Ruko no. 30, Bekasi Timur (021-8212897).
Untuk ke sini akses mudah, keluar tol bekasi timur, belok kanan, sekitar 300 s/d 400 meter sampai.
Jadi bagi temen-temen kalau lagi disekitar situ, butuh studio, bisa sewa sama Ela
(021-8212897).  bikin betah : Ruang ber AC 2bh , Paket Trio macan (100w 3 titik), Paket Best Value 250w (2 titik), BG lengkap, Ruangan lega....sip deh.


bersama teman lainnya


temen Ela lainnya juga


-----------------------------------------------------------------------------


Khalil anak gue (5th) gue suruh foto gue, hehehehe
Disini karena kedatangan gue, Ela minta cara foto versi gue "low key".......hmmm
gue bilang "kita nggak ada model ??? ya sudah set lampu dulu gih !", ucap gue ke-dia.
Sambil kami ber 4 melirik Khalil yg lagi motret.
"Horeee....Khalil aja modelnya"




WUISSSSSS......Khalil pun kabur dengan cepat !
Ela mengejar....Khalil berucap "Khalil maunya motret !".
Ela bilang, Khalil nanti tante kasih "apaan" deh...gitu terserah Khalil.




hehehehe...tawa Khalil, sambil berucap "Minta Tumpengnya ya tante Ela ? sama teh botol dingin?"
Sipppp....Kata Ela senang karena pengen tahu tehnik "low key" dan ada modelnya.




1. Kombinasi Key Light untuk membentuk Low Key :
semua foto disini no ps retouch (cuma cropping untuk kompo saja)


test...test....ehemmmm


versi "low key" 01


versi "low key" 02


versi "low key" 03

nahhhh....terserah Ela deh mana yg suka


2. Kombinasi Gaya untuk membentuk Tawa huahuahua :
semua foto disini sehabis
makan nasi &  ayam bakar, dgn teh botol dingin dari Ela, perut kenyang dan hati senang.


Khalil motret dan om darta


Khalil motret dan om fauzan (giekun)


weeeeeeee






......byeeee......


Semoga sukses Ela, ditunggu undangan berikutnya

semua foto disini no ps retouch (cuma cropping untuk kompo saja)
kamera Nikon D40 kit dan Lampu Tronic 100w & 250w